Jember (Radar96.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus meluaskan sasaran target vaksinasi melalui proses akselerasi di kalangan civitas kampus, sebagai wujud komitmen percepatan terwujudnya “herd immunity” di tengah pandemi Covid-19.
Untuk mendukung kegiatan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan atensi penuh dengan melakukan peninjauan vaksinasi yang diselenggarakan di Universitas Negeri Jember (Unej), Sabtu (31/7/2021). Bahkan, Gubernur juga mengimbau vaksinasi agar sudah menjangkau difabel dan SDM Kesehatan pada minggu depan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah didampingi M. Sarmuji (Ketua Keluarga Alumni Universitas Jember atau KAUJE), Wakil Bupati Jember Firjaun Barlaman, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim Herlin Ferliana, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wahid Wahyudi, Rektor Unej Dr Iwan Taruna, Dandim 0824/Jember Letkol Inf La Ode Muhammad Nurdin, Kapolres Jember AKBP Arif Rachman Arifin, Wakil Rektor I-III Unej, dan jajaran Civitas Unej.
Gubernur Khofifah sempat melakukan dialog bersama dengan masyarakat penerima vaksin dan meninjau beberapa bilik vaksinasi. Selain itu, orang nomor satu di Jatim itu juga memberikan bantuan berupa vitamin C 500 MG, Thermal Gun dan Oxygen Concetrator yang diberikan secara simbolis kepada Rektor Unej Dr Iwan Taruna.
Vaksinasi yang dilaksanakan 31 Juli hingga 1 Agustus 2021 tersebut menggunakan vaksin AstraZeneca dan menyasar kepada 5.000 orang, yang terbagi atas Keluarga Alumni Jember (KUJ), civitas akademi Unej dan masyarakat se Kabupaten Jember.
Vaksinasi di Unej disediakan 5 pos layanan, 2 diantaranya berada di Gedung Soetardjo dan 3 pos lainnya berada di Auditorium Unej dengan jumlah total 20 bilik vaksinasi yang didukung 245 nakes dan relawan.
Sebelumnya, para peserta vaksin tersebut melakukan registrasi secara online dan telah terdata di beberapa fasilitas layanan kesehatan yang dimiliki Unej, diantaranya Unej Medical Center, Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Jember. Hal tersebut dilakukan oleh Universitas Jember untuk membantu Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk percepatan kekebalan kelompok.
Setelah melakukan pemantauan Gubernur Khofifah menyampaikan, bahwa dirinya hadir untuk memastikan akan percepatan vaksinasi yang dilakukan Pemprov Jatim. Upaya tersebut merupakan proses akselerasi yang dilakukan di berbagai daerah di Jawa Timur.
“Kenapa saya menyebut akselerasi ?, karena pada dasarnya pemkab bersama tim yang ada di Fasyankes (Fasilitas Layanan Kesehatan) di masing-masing kabupaten/kota sudah melaksanakan. Tetapi bahwa luasnya wilayah di Kabupaten Jember, banyak warga yang membutuhkan percepatan layanan vaksinasi,” ujarnya.
Oleh karena itu, Khofifah menyampaikan, bahwa dibutuhkan elemen strategis yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang cukup signifikan. Salah satunya Unej yang memiliki Fakultas Kedokteran dan rumah sakit (RS) yang menjadi bagian dari keberseiringan antara Pemprov Jatim bersama juga dengan Pemkab Jember.
“Jadi keberseiringan antara Pemprov Jatim, Unej, dan KAUJE, kita berharap bahwa semua bisa memberikan percepatan layanan vaksinasi terutama di Jember dan sekitarnya. Meski begitu program Pak Dandim, Pak Kapolres tetap berjalan. Jadi kita harapkan semua ini akan berseiring dengan upaya percepatan mewujudkan herd imunity,” jelasnya.
Mantan Menteri Sosial itu juga memastikan, bahwa vaksin yang didistribusikan ke civitas kampus tidak mengganggu kuota vaksin yang didistribusikan ke pemerintah kabupaten/kota, termasuk Pemerintah Kabupaten Jember. “Maka kami menyebut ini program akselerasi. Tolong sampaikan kepada seluruh warga Jember bahwa akses tempat vaksinasi terdekat, secepat mungkin tetapi tetap menggunakan masker dengan protokol kesehatan yang baik. Kita berharap bahwa herd immunity akan segera kita wujudkan,” pesan Khofifah.
Sementara itu, Rektor Unej Dr Iwan Taruna menyampaikan terima kasih terhadap atensi yang diberikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Pihaknya menyampaikan jika problematika yang dihadapi saat ini untuk membantu mewujudkan program pemerintah menuju herd immunity adalah ketersediaan vaksin.
“Suatu kebanggaan bagi kami bisa melaksanakan salah satu program yang diharapkan menjadi vaksinasi nasional. Kami berterima kasih kepada Ibu Gubernur, karena kebaikan hati Ibu Gubernur kami mendapatkan kehormatan dengan diberikannya 5.000 vaksin,” ujar Iwan.
Pekan depan, Gubernur Khofifah menargetkan vaksinasi bagi masyarakat diperluas kepada segmen disabilitas melalui koordinasi semua asosiasi disabilitas di Jawa Timur dengan Dinsos dan Dinkes Kab/Kota dan Provinsi. “Pemprov Jatim telah melakukan rakor virtual dengan Dinsos dan Dinkes Kab/Kota se Jatim agar pelaksanaannya dapat dipercepat. Khusus disabilitas vaksin yang digunakan adalah Sinopharm,” pungkas Khofifah
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak dan menggalakan minat masyarakat untuk mendonorkan plasma konvalesen-nya. Ajakan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan plasma konvalesen di berbagai daerah di Jatim, untuk menyelamatkan nyawa pasien yang berjuang melawan Covid-19.
“Kami mendengar kebutuhan mendesak plasma konvalesen. Sudah menjadi atensi publik terdapat antrean yang cukup panjang terhadap plasma konvalesen. Karenanya, kami mendorong, menggalakkan minat dari warga Jawa Timur yang telah berhasil sebagai penyintas Covid-19 untuk beramai-ramai donor plasma konvalesen. untuk mendonor plasma konvalesen,” kata Emil Dardak selaku Dewan Kehormatan PMI Jatim saat meninjau Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sidoarjo, Minggu (4/7/2021). (*/hmn)