Surabaya (Radar96.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Universitas Negeri Jember (Unej) pada Sabtu (31/7), lalu di Universitas Islam Malang (Unisma) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Senin (2/8), serta di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Selasa (3/8).
Kini, Rabu (4/8), Gubernur Khofifah Indar Parawansa pun meninjau vaksinasi massal di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya sebagai upaya Pemprov Jatim mewujudkan herd immunity, terutama gerakan vaksinasi dari berbagai elemen strategis, termasuk salah satunya perguruan tinggi yang terus serentak diadakan di beberapa kabupaten/kota di Jatim.
Vaksinasi massal di UINSA Surabaya yang bertajuk “Gerakan UINSA Sehat Vaksinasi Massal” di Sport Center UINSA itu diadakan pada tanggal 4-5 Agustus 2021 melalui sinergi UINSA, Pemprov Jatim bersama Pemkot Surabaya. Target sasaran vaksinasi tersebut yakni sebanyak 2.500 dosis per hari, sehingga target total terdapat 5.000 dosis selama dua hari pelaksanaan vaksinasi dengan jenis vaksin AstraZeneca.
Setibanya di UINSA, Gubernur Khofifah disambut Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Rektor UINSA Prof. H. Masdar Hilmy beserta jajarannya. Turut mendampingi Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Plt. Kadinkes Jatim, Dirut RSUD Dr. Soetomo, dan beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim.
Tampak dari proses vaksinasi yang berjalan di UINSA tersebut berjalan lancar dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Jarak diatur sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerumunan. Di tempat tersebut disiapkan meja screening, pendataan, pemeriksaan, pelaksanaan vaksin, dan ruang KIPI, serta tenda untuk tempat tunggu.
Tak hanya meninjau, orang nomor satu di Jatim itu juga menyapa sekaligus memberikan semangat kepada peserta vaksinasi, tenaga vaksinator, tenaga kesehatan maupun tim administrator.
Khofifah mengatakan sinergitas dan kolaborasi menjadi kunci sukses percepatan layanan vaksinasi bagi masyarakat di Jatim. Karenanya, maksimalisasi sinergitas dan kolaborasi dengan berbagai elemen strategis atau stakeholder tentunya akan mempercepat capaian vaksinasi di Jatim.
“Apakah berbasis kampus, berbasis tempat-tempat pelayanan kesehatan (yankes), atau berbasis perusahaan-perusahaan. Kita memaksimalkan sinergitas dan kolaborasi dari seluruh stakeholder dalam pentahelix approach untuk mempercepat capaian vaksinasi,” ujar Mantan Mensos RI ini.
Khofifah menambahkan, dalam menerapkan sinergitas dan kolaborasi, Dinas Pendidikan Jatim diminta fokus untuk melakukan koordinasi dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi. Sementara Dinkes Jatim menyinergikan dengan semua elemen strategis di Jatim.
Terkait penyelenggaraan vaksinasi di UINSA, Khofifah menyebut bahwa ini merupakan wujud dari sinergitas dan kolaborasi dengan pendekatan pentahelix antara pemerintah provinsi, pemerintah kota dan perguruan tinggi. UINSA menyiapkan tempat dan kegiatan vaksinasi, Pemprov Jatim menyiapkan dosis vaksin, sementara Pemko Surabaya menyiapkan nakes dan tenaga vaksinator.
“Inilah sebetulnya program gotong royong, guyub rukun menjadi penting. Kita harus bergandengan tangan membangun sinergitas dan kolaborasi untuk bersama-sama memberikan layanan percepatan vaksinasi bagi masyarakat. Jadi ini akan menjadi format kebersamaan, kegotongroyongan, keguyubrukunan di antara seluruh stakeholders di Jatim,” katanya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menjelaskan, terdapat sebanyak 4,2 juta masyarakat di Jatim yang masuk tahap vaksin dosis kedua sudah jatuh tempo. Karenanya, ini memerlukan support pasokan vaksin dari pemerintah pusat dan telah dilaporkan kepada Menteri Kesehatan RI dan Mendagri.
“Mudah-mudahan bisa segera disupport, dan disupply kebutuhan vaksinnya, sehingga kita bisa memberikan dosis kedua yang sudah jatuh tempo,” katanya.
Saat meninjau langsung pelaksanaan Vaksinasi ITS di Graha Sepuluh Nopember ITS (3/8) yang menggandeng RS Universitas Airlangga (RSUA) dan RS Husada Utama (RSHU) tersebut, Gubernur Khofifah didampingi oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim yang terdiri dari Panglima Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim) Irjen Pol Nico Afinta, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur Jaksa Utama Madya Dr Mohamad Dofir SH MH, serta Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Dr Ir Heru Tjahjono MM.
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD yang menyambut langsung kunjungan tersebut turut mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pemprov Jatim dan seluruh pihak yang ikut terlibat dalam program vaksinasi ini.
“Vaksinasi ini dapat terlaksana atas dukungan Pemprov Jatim yang telah memberikan 6.000 dosis vaksin untuk disalurkan kepada sivitas akademika beserta keluarga, alumni beserta keluarga, dan masyarakat di sekitar lingkungan ITS. Alokasinya, sebanyak 2.000 dosis untuk pegawai beserta keluarga, 1.150 dosis untuk mahasiswa, 1.350 dosis untuk alumni beserta keluarga, dan 1.500 dosis bagi masyarakat di sekitar lingkungan ITS,” katanya. (*/hmn/its)