Jakarta (Radar96.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meraih penghargaan sebagai Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 Kategori Kesehatan dari MNC PORTAL di MNC Conference Hall iNews Tower, Jumat (5/11/2021) malam.
Penerimaan penghargaan tersebut diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Prov. Jatim Dr. dr Erwin Ashta Triyono yang disaksikan oleh Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Malam Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif 2021.
Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap berbagai inovasi yang dilakukan orang nomor satu di Jatim tersebut melalui inovasi Jatim Tanggap Covid-19. Inovasi yang dilakukan Gubernur Khofifah itu dinilai telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap masyarakat utamanya pada bidang kesehatan dalan penanganan pandemi Covid-19.
Selain Gubernur Khofifah, dua bupati dari Jatim menerima penghargaan KDI 2021. Diantaranya, Bupati Pasuruan M. Irsyad Yusuf juga menerima penghargaan KDI 2021 Kategori Kesehatan dengan program Vaksinasi Kolaborasi.
Sementara Walikota Mojokerto Ika Puspitasari menerima penghargaan KDI 2021 Kategori Ekonomi dengan program Inkubasi Wirausaha.
Atas capaian tersebut, gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengatakan, penghargaan ini dipersembahkan kepada tim tenaga kesehatan (nakes) dan seluruh pihak yang telah bekerja keras, bersinergi untuk menangani pandemi Covid-19 di Jawa Timur.
Khofifah menjelaskan, para dokter dan tenaga medis mempertaruhkan segalanya untuk membantu Jatim keluar dari gelombang Covid-19. Bahkan tak sedikit di antara tenaga kesehatan itu yang harus berkorban nyawa.
“Alhamdulillah ini adalah upaya dan ikhtiar kita bersama. Terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak, baik TNI-Polri, Kejaksaan, Bupati-Walikota, perguruan tinggi, rumah sakit, relawan khususnya tim nakes di seluruh Jatim yang telah menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19. Mereka mempertaruhkan segalanya untuk menolong para pasien Covid-19. Bukan hanya melayani, mengobati, merawat, mendampingi pasien,” ujar orang nomor satu di Jatim itu.
Menurut Khofifah, keberhasilan Jatim meraih penghargaan ini menjadi pelecut semangat untuk terus bangkit dan pulih dari krisis pandemi Covid-19. Pemulihan kesehatan dan perekonomian harus bisa dikelola dengan baik.
“Mari bangkit dari situasi pandemi melalui kolaborasi dengan semua pihak untuk mewujudkan pemulihan ekonomi, menyediakan bantuan kemanusiaan, menciptakan lapangan kerja, dan mengatasi kemiskinan,” jelas Khofifah.
Terkait inovasi bidang kesehatan, mantan Mensos itu pun memaparkan, Pemprov Jatim terus melakukan berbagai langkah dalam menangani Covid-19. Di awal Pandemi Covid-19, pihaknya membentuk tim promotif-preventif, tim tracing, tim kuratif, dan tim socio-economic impact Covid-19. Strategi yang dilakukan Pemprov Jatim tersebut dimaksudkan untuk menurunkan laju jumlah kasus aktif Covid-19.
Di Pemprov Jatim sendiri sempat membuka Ruang Isolasi Khusus dan ICU Covid-19 pada lahan parkir RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Juga, Free filling Oksigen Station di beberapa titik di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kota Kediri, Kabupaten Gresik, Bakorwil Malang, Bakorwil Madiun, dan Bakorwil Jember.
Selain itu, lanjut Khofifah, juga menyiapkan 164 RS Rujukan se-Jatim, isolasi terpusat (isoter) bagi pasien-pasien isoman, maupun membuka beberapa RS Lapangan. Serta juga massifnya 3T (testing, tracing, dan treatment) di Jatim.
“Berbagai pelayanan fasilitas kesehatan terus dikembangkan Pemprov Jatim untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Pengembangan tersebut, tak hanya untuk pelayanan penanganan Covid-19, tetapi juga pelayanan kesehatan secara umum,” tandas Khofifah.
Ditambahkan, berbagai upaya ini diikuti dengan keberseiringan dan sinergi dari tim nakes, Forkopimda, khususnya jajaran TNI- Polri, baik provinsi maupun kabupaten/kota, termasuk pemkab/pemkot, dan elemen-elemen pentahelix.
“Karenanya, para dokter dan tenaga kesehatan lainnya tidak sendiri, kami bersama TNI/Polri dan berbagai elemen masyarakat lain sampai hari ini maaih terus berjibaku khususnya untuk percepatan vaksinasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menjelaskan, penghargaan ini diharapkan bisa menginspirasi kepala daerah-kepala daerah lainnya, serta memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat baik dari segi ekonomi, kesehatan, pendidikan, maupun pelayanan publik.
Sebagai informasi, ajang Kepala Daerah Inovatif 2021 ini merupakan ajang ke-8 sejak 2014 dan telah menganugerahi sekitar 120 pemimpin daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Acara malam ini dihadiri Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, serta Sesditjen Otda Kemendagri Maddaremmeng.
Korban Laka Perahu Tuban- Bojonegoro
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Tuban, menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban Kecelakaan perahu penyeberangan yang terbalik di penyeberangan tradisional Sungai Bengawan Solo yang menghubungkan Kab. Tuban dan Kab. Bojonegoro.
Ucapan tersebut disampaikan langsung Khofifah saat meninjau posko evakuasi kecelakaan perahu di Kabupaten Tuban, Jumát (5/11/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyerahkan santunan duka cita kepada keluarga korban meninggal dunia masing-masing Rp10 juta.
“Bapak/Ibu yang mewakili ahli waris korban meninggal dunia akibat laka perahu penyeberangan, saya menyampaikan duka cita yang mendalam Innalillahi wainnailaihi Raji’uun, mudah-mudahan seluruh amal ibadah almarhum almarhumah semua diterima oleh Allah dan khilafnya diampuni oleh Allah,” kata Gubernur Khofifah kepada ahli waris di Balai Desa Ngadirejo Kec. Rengel Kab. Tuban, Jumat (5/11) siang.
Orang nomor satu di Jatim ini juga memberikan support kepada keluarga korban agar sabar, ikhlas dan kuat menghadapi musibah ini.
“Mohon semuanya dengan ikhlas menerima musibah ini, kita semua tidak tahu kapan dan bagaimana cara Allah memanggil kita semua, semoga semua yang dipanggil Allah dalam keadaan khusnul khotimah,” tuturnya.
Sebelumnya telah terjadi laka pada perahu yang membawa 19 orang penumpang dan 7 sepeda motor terbalik di penyeberangan Kanor-Rengel, Kabupaten Tuban pada Rabu (3/11) sekitar pukul 09.30 WIB. Perahu tersebut menyeberangi sungai Bengawan Solo dari arah Rengel, Tuban menuju Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro.
Namun belum sampai tujuan, di tengah sungai, perahu terseret arus yang kencang hingga terbalik. Beberapa penumpang tercebur ke sungai dan ikut terbawa arus sungai. Laka tersebut meninggalkan duka terlebih bagi keluarga korban meninggal dunia. Untuk meringankan duka tersebut, Gubernur Khofifah memberikan santunan takziyah berupa uang sebesar Rp 10 juta untuk masing-masing ahli waris keluarga korban meninggal dunia.
Selain itu, Gubernur Perempuan Pertama di Jatim ini juga memberikan bantuan paket sembako kepada para korban selamat dan warga sekitar. Berdasarkan data di Posko Laka per 5 November 2021 tercatat 4 orang korban dinyatakan meninggal dunia. Mereka adalah Agus Tutin (28) berjenis kelamin laki-laki asal Ngandong Grabagan Tuban, kemudian Kasian (65) jenis kelamin laki-laki asal Semambung Kanor Bojonegoro, Toro (40) jenis kelamin laki-laki asal Rembang Jawa Tengah dan 1 orang yang ditemukan pagi ini belum teridentifikasi.
Kemudian 10 korban dinyatakan selamat. Dari 10 orang korban selamat terdapat 7 orang berasal dari Kabupaten Tuban antara lain Arif Dwi S (39), Novi Andi S (29), Tasmiatun N (33), Abdul Hadi (9), Abdulah Dyantim (3), Mastarmuji (56), dan Budi A (24). Lalu 2 orang korban berasal dari Kab. Bojonegoro atas nama Hafis (5) dan Madyani (62) dan 1 orang dari Rembang Jawa Tengah atas nama Mujianto (30).
Hingga kini masih ada 5 orang masih dalam pencarian. Dalam proses pencarian ini menggunakan 10 unit perahu karet, 3 unit perahu fiber, dan melibatkan 379 personil dari berbagai instansi. Diantaranya BPBD Tuban, BPBD Jatim, BPBD Lamongan, Polres, Kodim, BASARNAS, PMI, Dinas Perhubungan setempat dan beberapa instansi lainnya.
Terkait insiden ini, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya keselamatan penumpang pada pengguna transportasi penyeberangan sungai dan danau. Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa Peraturan Menteri Perhubungan No. 61 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau telah menjelaskan berbagai atauran terkait dengan penyelenggaraan angkutan penyeberangan sungai dan danau. Termasuk bagaimana standar pelayanan minimal angkutan sungai dan danau.
“Sesungguhnya kejadian ini juga menjadi referensi kepada kita semua terkait dengan regulasi angkutan sungai danau dan penyeberangan,” tuturnya.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa di Jawa Timur banyak layanan angkutan sungai atau danau yang perlu mendapat perhatian dari pihak pemerintah, sebab banyak masyarakat yang menggunakan akses tersebut sebagai alternatif pilihan untuk mempercepat perjalanan menuju daerah tujuan sementara standar keamanannya belum maksimal.
Turut hadir mendampingi Gubernur Jatim, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Wakil Bupati Tuban Riyadi, Kepala Dinas Perhubungan Jatim Nyono, Kepala Dinas Sosial Jatim Alwi, Kalaksa BPBD Jatim Budi Santoso, Kepala Satpol PP Jatim Hadi Wawan Guntoro, Kepala Bakorwil Bojonegoro Agung Subagyo. (*/hmn)