Surabaya (Radar96.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Kerajaan Denmark mengembangkan kerjasama di bidang maritim dan industri pertahanan.
Ajakan kerjasama tersebut disampaikan Khofifah saat menghadiri pembukaan kantor Konsulat Kerajaan Denmark di Gedung Tanto Jl. Indrapura No. 29-33 Surabaya, Minggu (21/11).
“Saya mengucapkan selamat dan terima kasih atas kebaikan Bapak Menlu Denmark untuk membuka Kantor Konsulat Kerajaan Denmark di Surabaya,” kata Khofifah.
Khofifah mengungkapkan, pemilihan Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Kota Surabaya sebagai lokasi Kantor Konsulat Kerajaan Denmark, adalah sebuah pilihan yang tepat.
“Karena, provinsi paling ujung timur Pulau Jawa ini memiliki berbagai keunggulan, diantaranya Jawa Timur adalah pusat perekonomian untuk Indonesia bagian timur serta berkontribusi terbesar kedua bagi perekonomian Indonesia. Sementara Kota Surabaya sendiri merupakan kota terbesar kedua di Indonesia,” katanya.
Menurut Khofifah, Jawa Timur juga memiliki infrastruktur yang lengkap dan modern seperti Bandara Internasional Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak yang merupakan pelabuhan terbesar kedua di Indonesia setelah Tanjung Priok Jakarta.
“Jadi pilihan yang tepat bagi Kerajaan Denmark untuk membuka kantor konsulat di Jawa Timur. Jawa Timur menjadi hub perekonomian Kawasan Indonesia Bagian Timur. Jawa Timur juga satu dari penopang stok pangan Indonesia. Lokasi Jawa Timur sangat strategis sebagai pusat grafitasi dan gerbang perekonomian untuk Indonesia wilayah timur,” tambahnya.

Khofifah pun menyampaikan bahwa Jawa Timur memiliki PT. PAL yang bergerak di bidang pembuatan kapal, kemudian terdapat PT. Pindad yang juga sebagai industri alat pertahanan berkelas dunia.
Selain itu, Jawa Timur juga memiliki perguruan tinggi yang memiliki fakultas teknologi kelautan yaitu ITS. Oleh sebab itu, ia mengajak Kerajaaan Denmark untuk dapat mengembangkan kerjasama antara Kerajaan Denmark dan Jatim utamanya di bidang maritim dan industri pertahanan.
“Kami berharap kerjasama yang saling menguntungkan dapat dibangun antara kerajaam Denmark dan Jatim. Kami berharap Denmark yang memiliki keunggulan di bidang perkapalan dan industri pertahanan dapat membangun dan mengembangkan investasi di bidang perkapalan dan pertahanan dengan teknologi tinggi di Jawa Timur,” harapnya.
Di hadapan Menteri Luar Negeri Kerjaan Denmark Jeppe Sebastian Kofod dan Duta Besar Kerajaan Denmark di Indonesia Lars Bo Larsen, Khofifah juga menuturkan perekonomian Jawa Timur tumbuh dengan baik dan stabil dari waktu ke waktu.
Sesuai hasil riset The Asia Competitiveness Institute pada Lee Kuan Yew Institute Singapura tentang peringkat ease of doing business dari semua provinsi di Indonesia, Jawa Timur menempati posisi pertama pada tahun 2017. Sedangkan tentang competitiveness Jawa Timur menempati posisi ke dua pada tahun 2019.
“Kinerja ekonomi Jawa Timur pada kuartal ketiga menunjukkan kinerja yang luar biasa, mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 3,23 persen year-on-year,” ungkapnya.
Begitu juga dengan kinerja perdagangan Jawa Timur-Denmark, Gubernur Khofifah mengungkapkan selama kurun waktu 2017-2021 senantiasa menunjukan surplus bagi Jawa Timur setiap tahunnya. Komoditas ekspor Jawa Timur ke Denmark antara lain alas kaki; kendaraan dan bagiannya; perabot, penerangan rumah; kayu, barang dari kayu; bulu unggas; bahan kimia organik; daging dan ikan olahan; mesin/peralatan listrik; produk keramik; ampas/sisa industri makanan.
Denmark masuk “25 besar” investor di Jawa Timur. “Di sektor investasi, kita berharap nilai investasi kerajaan Denmark dan Jawa Timur akan terus mengalami peningkatan. Jika saat ini masuk rangking 25, maka ke depan kami berharap masuk rangking ke sepuluh besar,” paparnya.
Bank Jatim tumbuh Positif
Saat menyerahkan hadiah undian Simpeda Regional PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) di Surabaya (21/11), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap Bank Jatim agresif melakukan ekspansi ke seluruh Indonesia.
Menurutnya, kinerja Bank Jatim terus mencatatkan pertumbuhan positif meski dihantam Pandemi Covid-19. Berdasarkan kinerja Juni 2021, aset Bank Jatim tercatat Rp. 95,48 triliun atau tumbuh 26,90 persen, laba sebelum pajak Bank Jatim tembus Rp. 1,04 Triliun atau tumbuh 5,56 persen (YoY) sedangkan laba bersih Bank Jatim tercatat Rp. 803 Miliar atau tumbuh 4,32 persen.
“Semoga jaringan Bank Jatim bisa terus tumbuh di provinsi-provinsi lain di seluruh Indonesia. Mengingat, tidak sedikit pula warga Jatim yang merantau dan tinggal di luar Jawa Timur. Bisa dengan mendirikan atau membuka kantor cabang di wilayah Indonesia bagian timur,” katanya.
Apalagi, Jawa Timur sendiri menjadi pemasok utama kebutuhan-kebutuhan pokok di wilayah Indonesia Timur. Sedikitnya, ada 16 provinsi yang menggantungkan pasokan dari Jawa Timur. Namun dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan proteksi terhadap nasabah.
“Alhamdulillah, saya bahagia melihat format dan varian produk yang dibuat Bank Jatim terutama perluasan digitalisasi sistem perbankan dan layanan keuangan inklusi untuk membuka akses lebih mudah bagi nasabah. Mudah-mudahan bisa menjadi penguat semangat kita untuk maju dan melesat. Tentunya ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jatim,” ujar Khofifah.
Sebagai informasi, sampai dengan Oktober 2021, jumlah rekening tabungan Simpeda bankjatim tercatat 2.241.710 rekening dengan total nominal Rp. 14,75 triliun. Pencapaian tersebut menempatkan Bank Jatim di posisi pertama dalam perolehan tabungan Simpeda diantara BPD lain di seluruh Indonesia.
Dengan adanya undian ini, Bank Jatim berharap dapat meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang sampai dengan triwulan III 2021 tercatat Rp. 69,77 triliun atau tumbuh secara Year on Year (YoY) sebesar 13,99 persen. Tabungan Simpeda ini sendiri adalah produk unggulan seluruh Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (BPD-SI). (*/hmn)