By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
  • Home
  • Nahdliyyin
  • Sospol
  • Milenial
  • Gus File
  • Warta DigitalNew
Search
MORE MENUS
  • Kultural
  • Kolom
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Tasawuf Urban
  • Berita Foto
  • Gus File
  • Inforial
  • Jatim Update
  • Opini
  • Siaran Pers
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
Reading: KIB Paling Solid, Akan Diuji saat Penentuan Kandidat
Share
Sign In
Font ResizerAa
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Font ResizerAa
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Search
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
radar96.com | Berkarakter dan Edukatif > Blog > Inforial > KIB Paling Solid, Akan Diuji saat Penentuan Kandidat
Inforial

KIB Paling Solid, Akan Diuji saat Penentuan Kandidat

Radar96 Nusantara
Last updated: 07/11/2023 18:26
Inforial 125 Views
Share
4 Min Read
Herry Pasrani Mendrofa
SHARE

Jakarta. Radar96.com. HASIL survei Indometer menyebutkan, pendukung partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) cenderung lebih solid dibandingkan dengan partai-partai koalisi lain, seperti Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat.

Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Pasrani Mendrofa menduga hal itu disebabkan karena basis kesamaan elektoral partai. KIB beranggotakan Partai Golkar, PPP, dan PAN. Ketiganya merupakan partai yang tergabung dalam partai pendukung pemerintah dalam Koalisi Indonesia Maju.

“Yang pertama jelas mungkin karena mereka memiliki segmen yang sama yaitu ceruk elektoral berbasis yang pro terhadap pemerintah. Karena ketiga Parpol ini ada di kubu pemerintah,” ujar Herry di Jakarta, hari ini.

Selain itu, KIB hingga saat ini belum memunculkan nama figur yang hendak diusung dalam Pilpres 2024. Karena belum ada nama calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres), pendukung Parpol anggota KIB cenderung nyaman dengan pembahasan visi-misi maupun program koalisi.

“Yang kedua, sampai hari ini belum tersebut nama. Artinya belum ada finalisasi soal siapa yang akan diusung oleh ketiga Parpol ini,” lanjutnya.

Iklan.

Herry juga mengungkapkan prediksi ketika KIB sudah memutuskan nama untuk berlaga pada kontestasi 2024. Bisa jadi, salah satu partai akan menarik diri karena merasa tidak terwadahi kepentingan politiknya.

“Mungkin ketika ada muncul nama tersebut. Dan itu berasal dari Parpol dari ketiga Parpol itu, barangkali ada satu Parpol yang nantinya sedikit menarik diri dari situ, dari koalisi ini. Bisa saja seperti itu kemungkinannya,” tegasnya.

Tidak hanya Elit

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Indonesia, Cecep Hidayat menjelaskan, meskipun solid, dalam praktiknya masih perlu dibuktikan bahwa bukan cuma elit partai yang mesra, namun juga akar rumputnya.

“Jadi kalau kita bicara pendukung yang solid, ketika terjadi koalisi kemarin, baik itu KIB antara Gerindra-PKB, atau yang lain, itu kan di tingkat elit, tinggal nanti para pemilih apakah perilakunya patuh taat pada elit atau tidak,” katanya hari ini (30/08/22).

Berangkat dari pengalaman Pemilu lalu, kata Cecep, sekarang ini komunikasi di elit sudah baik. “Tetapi di akar rumput belum, ada yang tidak paralel,” tambah Cecep.

Di tengah masyarakat identitas politik lewat pilihan idiologi tidak begitu kentara. Apakah benar pendukung partai dengan idiologi nasionalis kemungkinan memilih calon yang nasionalis, atau akan ikut saja siapa Capres-Cawapres yang diusung partainya. Keberadaan swing voter pada Pemilu 2024 akan ramai.

Ditambah lagi dengan hadirnya pemilih baru dari Milenial maupun Gen Z. “Identitas partai dan idiologi partai kuat, banyak terjadi swing votes, perilaku pemilih yang berpikir mudah bergeser dan mudah mengalihkan. Apalagi lahir generasi Z milenial, mereka yang paparan teknologi informatika tinggi dan idiolgi partai mereka tidak begitu kuat,” jelas Cecep.

Maka, selain memiliki pendukung setia, partai maupun koalisi harus terus membangun masa dari kalangan tersebut. “Politisi mulai melek teknologi dan menggunakan platform Sosmed yang ada. Di sisi lain mereka bisa mempergunakan platform yang ada, harapannya bukan sekedar tanpa tujuan namun sebagai pendidikan politik. “ tandas Cecep. (*)

Iklan.

You Might Also Like

Debat Capres Tanpa Dibarengi Strategi Komunikasi Berbasis Pemilih Akan Sia-sia

LBH Sebut Demokrasi Telah Dikooptasi

Perkuat Keamanan IT KPU, Waspadai Sabotase Rekapitulasi Suara

Integritas Gelaran Pemilu Dipertaruhkan

Jangan Salah Pilih, Agar Reformasi Tidak Kembali ke Titik Nol

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Share
Previous Article KPK-Pemprov Jatim adakan Bimtek Keluarga Berintegritas bagi ASN
Next Article Sukses Tangani Pandemi, Pemerintah Siap Hadapi Tantangan Ekonomi

Advertisement

Iklan.

Iklan.

Berita Terbaru

Harkitnas 2025, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Bangkit Hadapi Dampak Dinamika Ekonomi Global
Sospol
Unusa Buka Beasiswa KIP Kuliah untuk Masuk Fakultas Kedokteran
Sospol
Jatman Tulungagung Adakan Khitanan Massal Gratis
Nahdliyyin
Halal Bihalal P2N Jakarta jadi Majelis Silaturahmi dan Refleksi Pengusaha
Nahdliyyin
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Follow US
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?