Malang, radar96.com – Bertempat di Pusat Studi Jawa Timur Pascasarjana Unisma, Selasa (3/12), Program Doktor PAI Multikultural melaksanakan dua ujian disertasi secara maraton.
Awal Desember 2024, Pascasarjana Unisma mempromosikan Taufik dengan judul disertasi “Implementasi Nilai Pendisikan Islam Muktikuktural di Pesantren Karay Gending Sumenep”.
Pada sesi selanjutnya, Pascasarjana mempromosikan Imam Alfafan dengan judul disertasi “Spirit Pendidikan Islam Multikultural Sebagai Resolusi Konflik Agama” di Desa Pancasila Kab. Dompu.
Direktur Pascasarjana Unisma M. Mas’ud Said mengundang para penguji guru besar internal dan eksternal ternama untuk memastikan kualitas ujian.
Majelis Guru Besar dipimpin oleh Prof. Junaidi Mistar, PhD yang juga Rektor Unisma dengan penguji Prof Dr H Imam Suprayogo dan Prof. Dr. Maskuri Bakri, Msi, Prof Dr. Junaidi Ghoni, Prof. Abdul Haris UIN Maliki dan Prof. Dr. Suko Susilo dari UIT Kediri.
Pascasarjana Unisma bertekad mendorong agar calon doktor selesai tepat waktu. “Disertasi PAI multikultural seharusnya menyumbang kebaruan (novelty) bagi ilmu, menyumbang teori baru,” papar lulusan Flinders Unisversity ini.
Mas’ud Said sebagai Direktur dan tim bekerja keras, terencana mendukung visi Unisma untuk menjadi Universitas kelas dunia, penuh inovasi penelitian yang berkelas dunia.
Prof. Junaidi Ghony Ka Prodi S3, mendorong agar mahasiswa digodog kemampuan lapangannya, sehingga menyumbang temuan terbaru dalam disertasinya.
Hasil dari usaha “good university governance”, program Doktor menelorkan 104 orang doktor yang berkiprah di masyarakat. (*/uim)