Surabaya, radar96.com – Hari Lahir (Harlah) ke-40, 12 Desember 1984-2024, Lembaga Ta’lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) yang secara historis, eksistensinya menjadi salah satu instrumen dalam Muktamar ke-27 NU di Situbondo 1984, saat itu bertugas menyosialisasikan hasil keputusan Muktamar, khususnya terkait langkah-langkah NU kembali ke khittah.
“Ini artinya jika diibaratkan dalam perspektif dunia pemasaran, LTN NU menjalankan fungsi marcomm, semacam fungsi Marketing Communication atau marcomm sebagaimana dawuh Gus Kikin selaku Ketua PWNU Jatim, bahwa LTN itu ibarat kegiatan “pemasaran” NU dan ke-NU-an sampai kepada target yakni masyarakat pada umumnya dan warga Nahdliyyin khususnya,” ujar Ketua LTN NU Jawa Timur H. Helmy M. Noor di Studio LTN NU Jatim, Kamis (12/12/2024).
Tentu, kata Helmy, giat marcomm ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan sekaligus menjadi bagian inherent dengan giat pembentukan image organisasi alias branding ala paham Ahlussunnah wal Jamaah.
Seiring berkembangnya teknologi, saat ini LTN NU akan mengembangkan peran dan fungsinya untuk menjadi peladen/pelayan NU, banom dan lembaga dalam pengembangan aksi dakwah digital, termasuk mengemas program agar ramah gen Z sebagai penerus jam’iyah era kekinian.
Helmy berharap ke depan, LTN bisa dan mampu menjadi corong dan katalisator apapun terkait NU dan ke-NU-an sehingga masyarakat lebih memahami apa dan bagaimana NU secara lebih holistik. Dengan menjadi corong informasi dan katalisator gerak langkah terkait NU dan ke-NU-an, lanjut Helmy, diharapkan pemahaman masyarakat jauh lebih menyeluruh dan komprehensif mengenai jam’iyah dan jama’ah.
“Ini menemukan urgensi tersendiri terutama di era kemajuan teknologi informasi dimana seputar NU dan ke-NU-an kerap kali dikonsumsi secara parsial sehingga menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. InsyaAllah, LTN NU khususnya di Jawa Timur siap menjadi lumbung informasi NU dan ke-NU-an sehingga mis-understanding yang kerap terjadi dapat diminimalkan, bahkan dihindari. Semoga,” harapnya.
Karena itu, lanjut Helmy, di momen Harlah ke-40, LTN NU ini, ia dan khususnya LTN NU Jatim siap menjadi ujung tombak dalam menyediakan informasi seputar NU dan ke-NU-an.
Helmy menambahkan saat Muktamar Ke-27 NU di Situbondo, tugas LTN saat itu adalah penulisan, penerjemahan, dan penerbitan, khususnya karya ulama dan kebijakan jam’iyah, terutama saat ini NU kembali ke Khittah 1926 dan meneguhkan Azas Pancasila.
“Seiring berkembangnya teknologi, saat ini LTN akan mengembangkan peran dan fungsinya menjadi publikasi/komunikasi dan penyebar/marketing karya ulama dan kebijakan organisasi bukan hanya untuk internal, tapi untuk publik atau eksternal, khususnya generasi era digital,” katanya.
Sebelum Lembaga, LTN menjadi Lajnah, lalu menjadi Lembaga pada Muktamar NU ke-33 di Jombang (2015). (*/ltn)