Surabaya (Radar96.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, “menantang” MUI Jatim bisa menjadi “frontliner” (beranda depan) untuk menyiapkan “Industri Halal Food” di Indonesia.
“Di dunia, umat Islam mencapai 1,9 Milyar atau setara 24 persen. Namun Indonesia yang memiliki umat Islam terbesar di dunia ini merupakan importir terbesar halal food. Saat ini, Indonesia juga belum masuk 10 besar dunia untuk halal food,” katanya dalam keterangan yang diterima, Rabu.
Saat menghadiri Pengukuhan dan Ta’aruf Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur beserta Perangkat Organisasi Masa Khidmat 2020-2025 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (16/2) malam, ia menjelaskan pembangunan sentra-sentra industri makanan halal di setiap kabupaten/kota di Jatim bisa menjadi salah satu program strategis MUI Jatim Masa Khidmat 2020-2025.
Dalam hal ini, MUI Jatim bisa saling bersinergi dan nyekrup dengan Pemprov Jatim dalam banyak format. “Ini bagian yang sangat penting untuk dibangun sinergitasnya. Jadi kami berharap, Kawasan Industri Halal (KIH) yang sekarang terinisiasi di Sidoarjo akan tersupport dengan kekuatan MUI di provinsi maupun kabupaten/kota,” tuturnya sambil optimistis bahwa Indonesia bisa masuk 10 besar produsen Halal Food di dunia.
Khofifah menambahkan proses kolaborasi dalam struktur MUI terdapat kyai, santri dan akademisi, tentu merupakan kekuatan yang lengkap. “Format seperti ini akan menjadi penguatan Jatim sebagai lokomotif produsen halal food,” kata Gubernur Khofifah yang meraih ‘Anugerah 21 Elshinta News and Talk Award’ yang ketiga kalinya.
Sementara itu, Ketua MUI Prov. Jatim KH. M. Hasan Mutawakkil Alallah mengatakan, Dewan Pimpinan MUI Jatim yang baru saja dilantik harus menjaga amanah dengan penuh tanggung jawab. Apalagi, menjaga amanah merupakan sebuah kemuliaan yang wajib hukumnya.
Selain itu, ia berharap, MUI dapat menjadi motor penggerak kekuatan pengembangan Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Insaniyah, dan Ukhuwah Wathaniyah.
“Kita tentunya semua berharap dan berdoa mudah-mudahan kita semua melaksanakan amanah ini sebaik-baiknya,” katanya sambil menegaskan MUI Jatim akan terus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pengukuhan tersebut dilaksanakan berdasarkan SK Dewan Pimpinan Pusat MUI No. Kep 41/DP MUI/1/2020. Dimana, dalam pengukuhan tersebut KH. M. Hasan Mutawakkil Alallah dikukuhkan sebagai Ketua Umum MUI Jawa Timur Periode 2020-2025 oleh Ketua Umum MUI Pusat KH. Miftachul Akhyar.
Selain Gubernur Khofifah, pengukuhan tersebut juga dihadiri antara lain Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, Wakapolda Jatim Brigjen Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo, dan Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono.
Dalam pengukuhan tersebut, juga disebutkan bahwa Gubernur Khofifah menjadi Ketua Dewan Pertimbangan MUI Provinsi Jawa Timur, serta Wagub Emil Elestianto Dardak sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Provinsi Jatim bersama KH. Ali Masyhuri, KH Abdusshomad Buchori, H. Saifullah Yusuf, KH. Marzuki Mustamar, KH. Sa’ad Ibrahim.
Sementara itu, berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan MUI Provinsi Jawa Timur No. Kep. 01/MUI/DPM/II/2021 tentang Susunan Personalia Pengurus Komisi, Lembaga dan Badan MUI Provinsi Jawa Timur mengukuhkan sebanyak 20 orang sebagai Ketua Komisi, Lembaga dan Badan MUI Prov. Jatim Masa Khidmat 2020-2025. (*/MY)