Bangkalan (Radar96.com) – Sebanyak 51 ekor Ikan Paus jenis Pilot yang terdampar di Perairan Pantai Desa Patereman, Kecamatan Modung, Kab. Bangkalan pada Kamis (18/2) telah dikuburkan secara massal, Sabtu (20/2).
Berdasarkan data per Jumat (19/2) terdapat 52 paus yang terdampar, yakni 49 paus ditemukan dalam keadaan mati, dan tiga ekor paus diupayakan kembali ke laut lepas, namun dua ekor paus yang diupayakan kembali ke laut lepas itu ditemukan mati, sehingga hanya seekor yang berhasil kembali ke laut lepas dan akan terus dipantau perkembangannya.
Terkait penguburan ikan paus yang massal itu, proses penggalian telah dimulai sejak Sabtu jam 6 pagi dengan menggunakan dua eskavator yang dikirim oleh Pemprov Jatim. Lokasi penguburan di perairan Pantai Modung dengan jarak 70 meter dari bibir pantai, dan kedalaman untuk penguburannya minimal 5 meter. Ini penting, untuk memastikan tidak adanya air yang masuk ketika terjadi pasang air laut.
Berdasarkan informasi dari pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jatim, diketahui terdapat dua titik penguburan. Titik pertama untuk 25 ekor paus yang telah mati, sedangkan di titik kedua untuk 21 ekor paus. Namun demikian, terdapat satu ikan Paus mati yang harus dikuburkan secara manual karena jaraknya cukup jauh dari titik penguburan, sedangkan 4 sisanya kemungkinan terseret arus ombak saat pasang terjadi.
Proses penggalian dan penguburan juga berjalan cukup lancar dan cepat, serta tidak ditemukan kendala yang cukup berarti. Warga sekitar juga sangat kooperatif selama proses penggalian dan penguburan dilakukan.
Dalam rangka percepatan, banyak pihak yang terjun dan ikut langsung terlibat dalam proses penguburannya. Selain Pemprov Jatim, juga turut terjun langsung diantaranya pihak Balai Besar KSDA Jatim, perwakilan Kementrian Lingkungan Hidup, TNI, Polri, para relawan dan pegiat lingkungan, tokoh masyarakat, Forum Koordinasi di tingkat Kecamatan Modung, Bangkalan, serta perwakilan akademisi dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair.
Terkait kerja keras dan gotong royong semua pihak ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya sehingga permasalahan bisa segera teratasi.
Menurutnya, ini merupakan bentuk kolaborasi dan sinergitas sebagai wujud kepedulian lingkungan.
“Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak termasuk para nelayan dan relawan, sehingga masalah paus yang terdampar ini bisa segera kita atasi bersama. Ini adalah wujud rasa cinta dan peduli kepada lingkungan dan makhluk hidup di sekitar kita,” ungkap Gubernur Jatim yang biasa disapa Khofifah ini saat ditemui di Gedung Grahadi, Surabaya, (20/2).
Khofifah menyampaikan, bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak Tim Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut untuk mengetahui penyebab terjadinya ikan Paus terdampar di daerah Modung – Bangkalan tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan terus mengupdate terkait penelitian sampel dari ikan Paus mati yang dilakukan oleh FKH Unair Surabaya.
“Kami akan terus mengupdate Untuk sampel ikan Paus mati yang dilakukan oleh FKH Unair. Hasil penelitian ini penting sebagai rekomendasi, agar kita bisa melakukan pencegahan sehingga tidak sampai terjadi kejadian yang sama,” pungkas Gubernur Khofifah. (*/my)