Jakarta. Radar96.com. Poros koalisi jelang Pemilu 2024 kian semarak. Koalisi Indonesia Bersatu dan Gerindra-PKB dikabarkan melirik partai lain, untuk memperbesar kekuatan mereka. Koalisi Besar, kepentingan juga besar.
“Dengan bentukan koalisi ini kita lihat juga, jangan cuma untuk meningkatkan porsi tawar, mendapatkan calon yang elektabilitasnya tinggi, namun membentuk sistem jangka panjang, demokrasi,” kata pengamat politik dari Universitas Indonesia, Cecep Hidayat hari ini (19/08/22). Pemilu 2024 merupakan Pemilu ke-5 setelah 1999 di era demokrasi. “Harapannya, demokrasi di Indonesia dapat terkonsolidasi dengan baik, membawa Indonesia ke demokrasi yang lebih matang, ditandai dengan adanya kerja sama dari para elit partai,” jelas Cecep. Dia berharap koalisi membawa manfaat bagi bangsa. “Kalaupun membangun koalisi dengan membangun politik demokrasi, bukan cuma jangka pendek untuk mengusung calon mereka saja,” tambah Cecep.
Saat ini sudah ada dua poros jelang Pemilu 2024. KIB dikabarkan tengah mendekati Partai Demokrat, sementara Gerindra-PKB dengan PDIP.
“Jika kita bicara koalisi yang terbangun di Indonesia, pengalaman dari beberapa Pemilu, biasanya bukan koalisi permanen. Selalu berubah-ubah. Koalisi di pusat dan daerah biasanya berbeda, Dengan bermunculannya berbagai koalisi, diharapkan proses demokrasi di Indonesia semakin sehat dan dinamis.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sendiri, berulang kali mengatakan bahwa KIB bersifat inklusif, terbuka kepada siapa saja. “Kita ingin politik yang dikedepankan merupakan politik yang menyatukan, inklusif dan didasarkan pada kesamaan gagasan dan pemikiran untuk kemajuan Indonesia yang kita cintai ini,” ujar Airlangga beberapa waktu lalu.
Namun sembari membangun koalisi, dia mengingatkan para elit, terlebih yang berambisi untuk maju sebagai Capres dan Cawapres untuk mulai membuat visi misi, dan bekerja nyata dengan posisi mereka sekarang. “Tunjukkan ke bawah performa mereka, sekarang yang masih ada di birokrasi, dewan, terus bekerja buat rakyat, maka ketika Pilpres, masyarakat memilih secara rasional. Yang melihat rekam jejak Capres dan Cawapresnya,” jelas Cecep.
Dengan berkoalisi, Parpol bisa memajukan calon mereka sendiri, maupun melihat-lihat calon dari partai satu koalisi, dan kemudian mengincar satu yang memiliki elektabilitas tinggi. (end)