Oleh Nonot Sukrasmono *)
Salah satu upaya untuk melestarikan lingkungan yang nyaman, maupun dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan pada umumnya, adalah melalui jalur sekolah atau pendidikan. Melalui pendidikan akan diberikan bekal kepada siswa sekolah untuk dapat bertahan hidup, memahami dan mengenali potensi dan daya dukung lingkungan, serta memiliki kemampuan untuk pengelolaan dan pelestariannya.
Kondisi lingkungan sekitar sangat berpengaruh pada pemikiran dan tingkah laku anak didik atau siswa sekolah. Kehidupan sehari-hari anak haruslah dikedepankan untuk bekal hidup mereka dari pada pendidikan yang menyajikan impian yang jauh dari kehidupan anak. Inovasi dan kreatifitas untuk menghadapi kehidupan sehari-hari tersebut akan menjadikan anak belajar untuk mengenal diri dan lingkungannya beserta kemampuan untuk dapat bertahan dalam hidup.
Lingkungan sekitar sebagai media belajar siswa saat ini belum dimaksimalkan. Guru masih terkungkung dalam ruangan kelas, padahal banyak potensi yang ada di lingkungan sekitar yang bisa menjadi bahan ajar untuk siswa. Sumberdaya dalam komunitas lokal meliputi sumberdaya manusia (orang atau masyarakat), tempat-tempat, atau lokasi yang bisa memfasilitasi pencapaian tujuan pendidikan.
Pendidikan lingkungan memberikan peluang untuk sebuah pendidikan yang berorientasi komunitas lokal. Pemanfatan sumberdaya lokal dapat mempertinggi nilai dan memperluas kurikulum sekolah. Sumberdaya komunitas lokal dapat membantu sekolah dan pendidik untuk mengajar lebih efektif dengan cara memberikan motivasi kepada siswa, membantu siswa mencapai tujuan pembelajarannya, dan menghubungkan langsung siswa dengan model peranan dan situasi realitas hidup.
Perilaku Hidup Bersih diantara yang dibutuhkan manusia dalam hidup adalah lingkungan yang bersih, sehat, aman dan nyaman. Berperilaku hidup bersih dan sehat sebenarnya telah menjadi bagian dari kesadaran untuk meningkatkan kualitas hidup. Namun apakah kesadaran ini telah mampu menjadi bagian dari kebutuhan hidup sehari-hari, suatu hal yang masih memerlukan adanya peningkatan kapasitas lebih mendalam. Pemahaman pengetahuan dan pembentukan kesadaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat dirasa sangat efektif ketika dilakukan semenjak usia dini.
Berdasarkan pada kondisi ini implementasi program penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat perlu dibudayakan kepada para siswa mulai tingkat Dasar, menengah dan Atas. Disamping itu peran guru dalam dalam proses belajar mengajar masihlah dominan.
Oleh sebab itu, kepala sekolah, guru dan Komite Sekolah perlu dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan program penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat. Sekolah sebagai salah satu wadah peningkatan pengetahuan dan kemampuan anak memiliki peran penting dalam menyumbang perubahan yang terjadi di dalam keluarga dan lingkungannya Bagaimana menghargai air bersih, memahami pentingnya penghijauan, memanfaatkan fasilitas sanitasi secara tepat serta mengelola sampah menjadi poin tidak terpisahkan dalam upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Sebagai komponen terkecil dalam masyarakat, perubahan yang terjadi dalam keluarga akan memberi pengaruh pada masyarakat.
Kesadaran masyarakat di daerah hulu sungai terhadap kebersihan, kesehatan dan penghijauan lahan akan menjadi titik awal menguntungkan dalam upaya menjaga kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup. Peran serta semua pihak sangat dibutuhkan dalam rangka konservasi dan upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Dalam hal ini dibutuhkan dukungan dan kontribusi masyarakat sekolah dan pentingnya terutama peran media dalam mendukung pemasyarakatan isu Clean, Green and Hygene (CGH), Lingkungan sekolah sebagai lingkungan akademis hendaknya berperan aktif dalam membudayakan serta penyebarluasan tentang pentingnya menjaga lingkungan yang bersih bebas polusi.
Peranan masyarakat dan dukungan media sangat penting dan sangat diperlukan sebagai pengawal isu pelestarian. Peran media sangatlah penting disini sebagai penyambung dan penyebarluasan informasi. Penyebaran informasi ini diharapkan dapat merubah perilaku dari peduli ke tindakan.
Pada saat ini penyelenggaraan pendidikan yang ramah lingkungan perlu terus didorong agar dapat diwujudkan perilaku yang menghargai hidup bersih, sehat, aman dan nyaman dalam lingkungan sekolqh yang terjaga kelestariannya. Misalnya dalam pengelolaan sampah sekolah khusunya sampah tanaman, bagaimana sampah daun tdk hanya dibuang atau dibakar begitu saja akan tetapi bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dan materi ajar di sekolah, dari sisi pengetahuan para siswan mendapatkan pengalaman tentang pengelolaan sampah menjadi pupuk yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pupuk di sekolah dan selebihnya bisa dijadikan sumber penghasilan.
Sekolah ramah lingkungan perlu didukung oleh semua pihak, baik melalui pimpinan sekolah,komite sekolah, pendidik, siswa, juru kebun dan ini dibutuhkan kesadaran dan kekompakan, tanpa adanya peran serta unsur tersebut mustahil akan bisa tercipta sekolah yang ramah lingkungan dan berbudaya. (*)
*) Pegiat seni dan pendidik di SMAN 1 TAMAN