Surabaya, radar96.com/MAS – Tim Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) bersilaturahmi dengan Badan Pelaksana Pengelola (BPP) Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), karena ingin meniru “konsep lingkungan” Masjid Al-Akbar.
“Masjid Baitul Izzah di Tarakan ada kemiripan dengan Masjid Al-Akbar, luas lahan ada 3 hektare dan masjid kami juga punya tema masjid berwawasan lingkungan, karena itu kami datang untuk studi tiru,” kata Ketua Tim PHBI Tarakan-Kaltara, H Alias SKM MKes, di Surabaya, Kamis.

Dalam kunjungan yang didampingi dua anggota Tim PHBI Kaltara, H Amin dan H Indra, serta diterima langsung oleh Bendahara BPP MAS H Soedarto dan staf itu, ia menjelaskan studi tiru yang dilakukan itu bukan hanya sekadar, tapi sampai aktivitas meniru itu dapat diimplementasikan.
“Kami punya modal yang hampir sama, kami sudah menanam rambutan, mangga, dan tanaman lainnya, juga kami ada kemiripan luas lahan, meski Masjid Al-Akbar jauh lebih luas, karena itu kami ingin mencontoh untuk meningkatkan fungsi masjid berwawasan lingkungan itu,” katanya.
Ketika menerima rombongan Tim PHBI Tarakan-Kaltara itu, Bendahara BPP MAS HM Soedarto menjelaskan MAS memiliki 217 karyawan yang menangani empat bidang yakni Imaroh/ibadah-dakwah, Riayah/infrastruktur-lingkungan, Tarbiyah/pendidikan, dan Ijtimaiyah/sosial-kelembagaan.
“Karyawan bidang Tarbiyah yang paling banyak, karena kami punya lembaga pendidikan mulai dari KB/RA, MI, MTs, dan STAI, hanya MA/SMA yang belum ada, mungkin tahun depan. Untuk operasional ada dukungan usaha sewa gedung pertemuan untuk resepsi pernikahan, juga ada destinasi wisata Menara 99m,” katanya.
Terkait konsep wawasan lingkungan yang dikembangkan MAS, ia menjelaskan pihaknya sudah “mengaitkan” limbah air wudhu dari 500-an kran yang ada langsung ke tanaman, sehingga limbah air wudhu tidak terbuang sia-sia.
“Untuk tanaman, kami punya Green House untuk pengembangan tanaman melon yang sudah bisa panen setiap tiga bulan. Kami juga punya Urban Farming untuk jeruk dan tanaman obat-obatan yang bisa dipanen tapi juga bisa menjadi sarana edukasi,” katanya.
Setelah berdialog, rombongan Tim PHBI Tarakan-Kaltara melakukan “tawaf” (berkeliling) ke sejumlah fasilitas MAS, diantaranya Menara 99m, Urban Farming, dan sejumlah taman yang ada di MAS. “Kami siap melakukan komunikasi bila dibutuhkan (Tim PHBI Tarakan),” kata Soedarto. (*/mas)