Tulungagung, radar96.com – Memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke 117, GP Ansor Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, menggelar kajian yang disajikan dalam forum diskusi bersama dua narasumber di Aula Ruang Tanfidziyah MWC NU Boyolangu, Rabu (28/5).
Acara yang diikuti puluhan anggota kader Ansor se wilayah Kecamatan Boyolangu itu mengambil tema “Ansor Satu Barisan Membangun Negeri”.
M. Hufron Efendi, Sekretaris Ansor Kabupaten Tulungagung sebagai pemateri pertama menyampaikan pentingnya penguatan tata pengelolaan ansor sebagai organisasi khusunya di tingkat ranting atau desa.



Ditekankan oleh Hufron, banyaknya ruang strategis dalam sistem pemerintahan desa, sudah seharusnya dapat memberikan ruang tersendiri bagi anggota Ansor untuk mampu mengeskplorasikan diri menjadi bagian pengambil kebijakan dari setiap perencanaan yang diputuskan oleh pemerintahan desa.
“Sebagai contoh kecil, saat ini Pemerintahan Presiden Prabowo sedang menggaungkan pelaksanaan pembentukan Koperasi Merah Putih yang akan dibentuk di semua desa seluruh wilayah indonesia. Ansor harusnya mampu menjadi bagian dari keberadaan koperasi tersebut dengan setidaknya menjadi salah satu pengurus di kepengurusan Koperasi Merah Putih”, tegas Hufron (28/5).
“Hal tersebut tidak lepas dari banyaknya jumlah anggota ansor yang berada di semua lini desa. Sebagai organisasi yang memiliki jumlah anggota puluhan di setiap desa, sudah sepantasnya ansor mampu sebagai garda utama pembangunan desa,” katanya.
“Jangan sampai ansor hanya sebagai penonton sehingga tidak mampu memberikan sumbangsih bagi organisasi dan hanya menyesal di kemuadian hari”, tambahnya dengan semangat berapi-api.
Sementara itu Hari Purwanto, Kades salah satu desa di wilayah Kecamatan Boyolangu, sebagai pemateri kedua menekankan pentingnya membangun komunikasi bagi pengurus ansor di tingkat desa terhadap pemerintah desa.
Hal tersebut sangat diperlukan mengingat di desa terdapat banyak organisasi dan tidak hanya ansor.
“Contohnya adalah desa kami sendiri. Selain ansor ada organisasi perguruan silat, organisasi kepemudaan karang taruna, organisasi pendidikan yang menanungi system pendidikan kejar paket dan lain sebagainya”, terang Hari yang juga pernah menjadi Ketua Karang Taruna Kabupaten.
Dalam membangun komunikasi, kata Hari, terdapat tiga jenis model komunikasi yang bisa dibangun sehingga keberadaan organisasi tersebut tidak terkecuali ansor ditingkatan desa, selain dapat diketahui oleh pemerintah desa, juga mampu sebagai jembatan untuk bersinergi dalam mengisi pos-pos strategis desa.
“Bisa dengan komunikasi kelembagaan, komunikasi personal maupun komunikasi kultural”, tambahnya.
Di sesi akhir sebelum penutup, kedua pemateri memberikan conclusion statement (kesimpulan) sebagai inti sari dari apa yang disampaikan selama memberikan materi serta pemberian sertifikat sebagai cindera mata kepada pemetari yang diserahkan langsung oleh Ketua dan Sekretaris Ansor Kecamatan Boyolangu dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama sebagai kenangan. (*/Mlq-Tla)